.:: FORUM BETAWI REMPUG ::.

            >>> Korwil Kota Tangerang <<<

Pembukaan Festival Lebaran Betawi yang di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/10) berlangsung semarak. Sedikitnya 44 stand makanan khas ibukota disajikan secara cuma-cuma di kegiatan yang berlansung hingga besok, Minggu (19/10).

Bukan hanya sajian kuliner seperti nasi uduk, pecak gurame, gabus pucung, sayur asem, dan kerak telor namun acara yang dimeriahkan berbagai atraksi dan kesenian seperti gambang kromong, keroncong Jakarta, wayang kulit betawi, orkes melayu, omdel-ondel dan hiburan layar tancap ini, dibuka secara resmi Gubernur DKI, Fauzi Bowo, sekitar Pk.10.00.

Selain itu ajang yang rencananya menjadi agenda wisata tahunan ini juga dijadikan sebagai sarana halal bihalal warga Betawi usai Lebaran. “Selain melestarikan budaya betawi dengan acara ini kita jalin kebersamaan khususnya sesame warga ibukota,” ujar Fauzi.

Bukan hanya warga ibukota yang mendatangi kegiatan ini, namun sedikitnya 111 organisasi masyarakat seperti Front Betawi Rempug (FBR) dan Forkabi juga nimbrung di sekitar lokasi. Akibatnya kawasan di sepanjang jalan menuju Ragunan mulai dari Mampang Prapatan macet. Selain Fauzi, pejabat negara yang hadir dalam pesta rakyat ini yakni Ketua MPR, Taufik Kiemas.

Nachrowi Ramli, Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, menjelaskan diselenggarakannya acara ini didasari atas tradisi budaya Betawi usai Lebaran yaitu melakukan hantaran atau anteran. Hantaran adalah sebuah pemberian atau hadiah dari seorang anak kepada orang tua, adik ke kakak atau dari yang muda ke yang dituakan. Bentuk hantaran adalah segala macam makanan khas betawi. “Nilai yang terkandung adalah silaturahminya,” ujar Nachrowi.

Bahkan Nachrowi memprediksi tidak kurang dari 10.000 warga akan mengunjungi festival yang akan dibuka mulai Pk.09.00 hingga tengah malam.
Dalam kesempatan yang sama, Buchari Syamsi, mengatakan selain bersantai bersama kelurga, Festival Lebaran Betawi kali ini juga dapat mengikuti pelatihan pembuatan makanan khas. Misalnya mengaduk adonan dodol dan kemudian dapat langsung mencicipi hasil buatan tangan mereka sendiri.

“Warga yang datang tidak akan kami pungut biaya sama sekali,” tandas Buchari. Stand yang menarik lainnya yang dapat dikunjungi yaitu stand benda-benda bersejarah juga akan ditampilkan disini, diantaranya bendo atau golok milik pahlawan Betawi Pitung.

0 komentar:

Posting Komentar