Kehadiran FBR di tanah betawi bertujuan untuk membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat Betawi, terutama kaula muda, agar bangkit dan memperbaiki kehidupannya. Terlebih yang tercermin dalam gemerlapnya kehidupan Kota Jakarta dan acara-acara yang ditayangkan televisi, ternyata telah memberikan pengaruh buruk pada pertumbuhan sikap dan kejiwaan sebagian kaum muda Betawi.
Kehidupan masyarakat Betawi yang dulu terkenal agamis, kini mulai terkikis. Masjid dan mushala mulai banyak ditinggalkan kaum muda, karena mereka lebih senang nongkrong di pinggir jalan dan tak jarang menjadi preman pasar.
Hal itu sungguh menyedihkan. Kehadiran FBR tidaklah muluk-muluk, hanya ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat Betawi bahwa pendidikan itu sangatlah penting.
Dalam hal pendidikan, peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi [TIK] menjadi peran penting bagi perkembangan sebuah negara, pada era globalisasi sekarang ini telah menuntut SDM IT yang professional. Oleh sebab itu kecenderungan yang akan tampak adalah pentingnya pengembangan SDM komunikasi dan informasi yang professional yang mampu menjawab iklim perubahan tersebut secara cerdas, tegas dan Inofatif.
Sehubungan dengan hal ini, maka anak-anak betawi, khususnya seluruh Keluarga Besar Forum Betawi Rempug [FBR] Sejabodetabek diwajibkan menguasai bidang TIK agar dapat mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan menjadi SDM yang handal, kreatif dan profesional dalam segala bidang, dimana kita semua tahu, pengetahuan di bidang TIK adalah salah satu faktor penting dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, diperusahaan manapun baik pemerintah maupun swasta akan sangat memerlukan pengetahuan bidang TIK.
Pada seluruh Keluarga Besar FBR Sejabodetabek, untuk menjadi jawara dan juragan di kampung kita sendiri selain menciptakan kenyamanan dan keindahan di tanah Betawi yang menjadi ibukota negara Indonesia, kita juga dituntut untuk bersama-sama menimba ilmu di segala bidang, khususnya bidang TIK agar kita mampu bersaing dan menunjukan prestasi maksimal di segala profesi dan menunjukan bahwa FBR juga mampu bersaing secara profesional dan intelektual.
Kehidupan masyarakat Betawi yang dulu terkenal agamis, kini mulai terkikis. Masjid dan mushala mulai banyak ditinggalkan kaum muda, karena mereka lebih senang nongkrong di pinggir jalan dan tak jarang menjadi preman pasar.
Hal itu sungguh menyedihkan. Kehadiran FBR tidaklah muluk-muluk, hanya ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat Betawi bahwa pendidikan itu sangatlah penting.
Dalam hal pendidikan, peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi [TIK] menjadi peran penting bagi perkembangan sebuah negara, pada era globalisasi sekarang ini telah menuntut SDM IT yang professional. Oleh sebab itu kecenderungan yang akan tampak adalah pentingnya pengembangan SDM komunikasi dan informasi yang professional yang mampu menjawab iklim perubahan tersebut secara cerdas, tegas dan Inofatif.
Sehubungan dengan hal ini, maka anak-anak betawi, khususnya seluruh Keluarga Besar Forum Betawi Rempug [FBR] Sejabodetabek diwajibkan menguasai bidang TIK agar dapat mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan menjadi SDM yang handal, kreatif dan profesional dalam segala bidang, dimana kita semua tahu, pengetahuan di bidang TIK adalah salah satu faktor penting dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, diperusahaan manapun baik pemerintah maupun swasta akan sangat memerlukan pengetahuan bidang TIK.
Pada seluruh Keluarga Besar FBR Sejabodetabek, untuk menjadi jawara dan juragan di kampung kita sendiri selain menciptakan kenyamanan dan keindahan di tanah Betawi yang menjadi ibukota negara Indonesia, kita juga dituntut untuk bersama-sama menimba ilmu di segala bidang, khususnya bidang TIK agar kita mampu bersaing dan menunjukan prestasi maksimal di segala profesi dan menunjukan bahwa FBR juga mampu bersaing secara profesional dan intelektual.
1 komentar:
Makin mantab dah FBR...ape lagi ama bang Solihin Korwil kite tercinte....Salam Rempug
Posting Komentar